• Uncategorized
  • 0

Mencari Informasi di Internet

Kita pasti memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan kita. Tentunya, informasi yang dibutuhkan harus valid dan dapat dipastikan kebenarannya. Apa sih informasi itu? Informasi adalah Sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Informasi yang didapatkan harus mengandung beberapa hal sebagai berikut:

A. Authority : Adanya penulis atau penerbit yang jelas dan tercantum dalam informasi

B. Timeliness : Informasi harus up to date, jika mencari suatu buku haruslah buku yang terbitan terbaru agar informasi yang kita dapatkan sesuai dengan waktu kebutuhannya

D. Relevancy  : Informasi harus berkaitan dengan topik yang kita cari

E. Quality :  Kualitas dari informasi tersebut haruslah jelas, seperti kata baku, huruf, dan tata kalimatnya, menghindari adanya kesalahpahaman dalam membaca informasi tersebut

F. Perspective : Sudut pandang si penulis yang bisa dijadikan bahan untuk mencari informasi

Metode-metode dalam Mencari Informasi

Image result for metode mencari informasi

Dalam mencari Informasi, terdapat 4 metode mencari informasi yaitu;

  1. Metode Big6 

  Big6  adalah sebuah model “problem solving” dalam menyelesaikan masalah informasi. Karena itu, maka model ini sifatnya lebih fleksibel dari model-model literasi informasi lainnya. The Big6 seperti namanya, memiliki 6 buah langkah efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah, “step by step”. Setiap langkah diperjelas dengan 2 subdivisi. Keenam langkah tersebut adalah:

Step 1: Task Definition/Mendefinisikan masalah.

Dalam tahap ini, kita diajak untuk memulai perjalanan untuk memecahkan masalah kita dengan mendefinisikan masalah secara menyeluruh. Step pertama ini terdiri dari 2 subdivisi sbb:

Definisikan permasalahannya. Dalam penulisan, maka tahap ini adalah penentuan topik dan menjelaskan pertanyaan riset (Research Question). Cara yang digunakan untuk mendapatkan topic, misalnya dengan cara : brainstorming menggunakan 5W-1H, free writing, dsb.

Step 2: Information Seeking Strategies/ Strategi pencarian informasi.

Dalam tahap ini, setelah kita membatasi informasi apa yang akan kita cari, maka kitapun dapat membatasi perencanaan terhadap sumber-sumber informasi yang kita cari. Minimal yang menjadi criteria penyeleksian sumber, adalah : otritatif, kebaruan, dan akurasi. Subdivisi dari tahap 2 ini adalah:

  1. Melakukan brainstorm terhadap semua sumber informasi pendukung yang mungkin untuk digunakan. Untuk itu, maka siswa haruslah diajar untuk memiliki wawasan yang luas terhadap berbagai sumber informasi, baik yang tersedia di perpustakaan, ataupun sumber-sumber yang bersifat primer seperti wawancara langsung kepada narasumber, pengambilan foto, pencatatan data dengan observasi. Dsb.
  2. Memilih sumber-sumber yang terbaik. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan 3 kriteria pemilihan sumber diatas, yaitu: otoritatif, kebaruan dan akurasi. Tentunya, semua itu juga disesuaikan oleh lama waktu pengerjaan, dan ketersediaan sumber informasi.

Step 3: Location and Access/ Lokasi dan akses

Tahap ini merupakan tahap dimana pencari informasi harus memiliki kemampuan untuk menggunakan indeks. Hampir semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun dalam indeks, agar memungkinkan untuk ditemukan kembali dengan cepat. Buku-buku teks biasanya memiliki indeks dibagian belakang halamannya. Ensiklopedia, baik umum maupun khusus juga memiliki indeks yang biasanya merupakan volume terakhir dari jajaran semua volumnya.Perpustakaan juga memiliki indeks berupa OPAC (Online Public Access Catalog), begitupun internet dengan search engine-nya.

Step 4: Use of Information/Menggunakan informasi yang sudah tersedia.

Dalam tahap ini kita dihadapkan pada masalah pemilihan cara yang efektif untuk menyaring dan memeras informasi yang banyak jumlahnya tersebut menjadi informasi yang terseleksi dan siap dipakai dalam berbagai permasalahan kita. JIka kasusnya adalah menulis, maka pada tahap keempat ini kita dihadapkan pada tahap dimana semua informasi sudah berada ditangan kita, dan kita harus menyeleksi informasi ditangan kita tersebut. Subdivisi dari tahap ke empat ini adalah sebabagai berikut:

  1. Engage/ menangani informasi yang tersimpan, dengan cara membaca, mendengarkan, mewawancarai, mengamati dan mengobservasi informasi tersebut. 
  2. Menyarikan informasi yang ada. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan: kutipan, atau paraphrase dan membuat summary. Dengan menggunakan berbagai cara ini maka kita dapat mengambil dan mengidentifikasi bagian-bagian yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan kita.

Step 5: Synthesis/Sintesa.

Dalam step ini, kita melakukan penggabungan berbagai informasi yang telah kita dapatkan dan masih tersebar secara konsep. Subdivisinya adalah:

  1. Organise/mengorganisasikan berbagai sumber yang terpisah-pisah menjadi satu bentuk produk/hasil yang sitematis. 
  2. Presentasi, yaitu menunjukkan, menyebarkan informasi yang tersimpan dalam produk kita kepada orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung konteksnya. Misalnya presentasi powerpoint, data statistic, table, perbandingan, cerita, narasi, bentuk-bentuk sastra seperti puisi, cerpen dab. 

Step 6: Evaluasi.

Dalam tahapan ini, yang diharapkan adalah bagaimana siswa dapat memberikan penilaian terhadap hasil dan proses yang sudah berhasil dilaluinya. Adapun subdivisi dalam tahapan evaluasi ini adalah meliputi:

  1. Evaluasi produk, yaitu evaluasi mengenai bentuk hasil/produk dari kegiat an riset yang kita lakukan. Misalnya dengan memperhatikan beberapa pertanyaan seperti: Apakah tulisan kita sudah dapat menjawab pertannyaan di dalam introduction? 
  2. Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang lebih mengarah pada: cara dan proses pembuatan tulisan tersebut. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam evaluasi proses adalah: Kesulitan apa yang harus dihadapi saat mengerjakan tugas ini? Langkah yang mana yang paling sulit untuk dikerjakan? Apa yang harus saya ubah dalam mengerjakan proses yang sama seperti ini di waktu yang akan datang?

2. Metode Flip It

uuetdu.png

Flip it! adalah kepanjangan dari Focus, Links, Input, Pay-off.

Focus: artinya fokus dalam mencari informasi dan terarah

Links: apabila ingin mencari informasi kita harus mengetahui lokasi apa yang kita tuju

Input: macam-macam informasi yang kita cari harus berdasarkan sumber yang jelas

Pay-off: menggunakan berbagai macam sumber lalu mempublikasikan apa yang kita dapatkan dari informasi yang kita cari.

3. Metode Alberta Inquiry

  Inquiry merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa menemukan, menggunakan variasi sumber informasi dan ide untuk lebih memahami, suatu permasalahan, topik, atau isu. Hal ini tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan tetapi juga melalui investigasieksplorasi, mencari, bertanya, meneliti, dan mempelajari. (Kuhlthau, 2007 yang dikutip dalam Sumarmi, 2012: 17).

Sedangkan menurut (Mulyatiningsih, 2012: 235)  Inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis, guru membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) dengan sistematis, kritis, logis dan analistis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan rasa percaya diri.

Ada tiga (3) macam cara model pembelajaran inkuiri menurut Sunand dan Trownbridge, 1973, yang dijelaskan dalam pembagian inkuiri oleh Mulyasa (dalam Yusman, 2010), yaitu:

1. Inkuiri Terpimpin (guide Inquiry), dengan adanya pedoman mengenai cara penyusunan, pencatatan data, perencanaan, dan perumusan masalah dibuat oleh guru untuk peserta didik sesuai kebutuhannya

2. Inkuiri Bebas (free inquiry), dengan melibatkan peserta didik dalam suatu kelompok sesuai pembagian tugasnya untuk melakukan penelitian bebas layaknya ilmuwan

3. Inkuiri Bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry), dengan guru memberikan masalah dan peserta didik diminta untuk memecahkan masalah tersebut melalui observasi, eksplorasi, dan prosedur penelitian yang diajarkan.

4. Metode Kuhlthaus

Kuhlthaus merupakan Model pencarian informasi merupakan kerangka kerja atau langkah-langkah yang menggambarkan sebuah perilaku dalam mencari informasi. Menurut Kuhlthau (2000:49) ada 6 (enam) tahap model proses pencarian informasi yaitu:

  1. Initiation (inisiasi), yaitu ketika seseorang menjadi sadar dari kurangnya pengetahuan atau pemahaman, perasaan ketidakpastian dan ketakutan.
  2. Selection(seleksi), yaitu ketika sebuah topik atau masalah yang diidentifikasi dan ketidakpastian awal sering memberi cara untuk rasasingkat optimisme dan kesiapanuntuk memulai pencarian.
  3. Exploration (eksplorasi), yaitu ketika tidak konsisten, informasi yang   tidak kompatibel, kebingungan, dan keraguan sering membuat kurangnya kepercayaan pada diri mereka.
  4. Formulation(perumusan), yaitu ketika suatu perspektif yang difokuskan dibentuk dan mengurangi ketidakpastian ketika keyakinan mulaimeningkat.
  5. Collection(koleksi), yaitu ketika informasi yang berhubungan dengan fokus perspektif dan ketidakpastian dikumpulkan berhenti ketika minat diperdalam.
  6. Presentation(presentasi), yaitu ketika pencarian dilengkapi pemahaman baru yang memungkinkan orang untuk menjelaskan pelajarannya kepadaorang lain atau meletakkan pelajaran itu digunakan.

Source:

h

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *